Rabu, 18 April 2012

Mengapa Tiada Kata Maaf

Hanya itu yang terlintas dipikiranku, setelah beberapa kali melakukan hal yang merugikanku, tidak pernah satu kata maaf yang terdengar. Air mataku sempat menetes karna menahan kemarahan, yah...mengapa aku jadi orang yang tidak bisa marah pada orang lain ya? Aku hanya sanggup berbicara beberapa kata, itu karna betapa marahnya aku...

Sampai siang kutunggu tak ada jua perkataan maaf, membuatku memberanikan diri lagi untuk berbicara, akhirnya kudapat penyelesaiannya, akan diganti sebentar lagi.

Entah karena mereka takut juga padaku, atau mereka merasa tidak salah, sehingga dengan ringan mereka ganti kayu di atap rumah yang patah karena tertimpa seember adukan semen dengan lagi-lagi tanpa perkataan maaf. Padahal sudah berminggu-minggu atap rumahku kehujanan pasir-pasir, semen, atau apalah aku gak tahu. Sampai puncaknya pada hari itu, ember berisi adukan semen melayang dan tepat mendarat di atap rumahku. Alhamdulillah saat itu tidak ada anak-anak dibawahnya, Allah masih melindungi keluargaku.

Sudahlah Indah, diikhlaskan saja, buang semua kemarahanmu, jangan sampai terbawa saat kau bersama anak-anakmu. Toh mereka sudah menggantinya, smoga tidak ada lagi kejadian seperti itu.

Jadikan pelajaran ya Ndah, ketika kau menyakiti hati orang lain, atau kau tak sengaja membuatnya marah, minta maaflah, walau belum tentu orang itu akan memaafkan, paling tidak akan menjadi bukti, bahwa kau benar-benar menyesal...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar