BEKAL MAKAN SIANG

T: "apa persamaan abi dengan Pak Dahlan Iskan?"
J: "sama-sama bawa bekal ke kantor dan sama-sama di BUMN"
T: "apa perbedaan abi dan Pak Dahlan Iskan?"
J: "kalo Pak Dahlan Iskan Menteri BUMN, kalo abi karyawan BUMN"
hue..he..he..he..he..

Bagi sebagian orang, membawa bekal makan ke kantor masih dianggap tabu, apalagi bagi kaum bapak-bapak yang lebih senang beli makan siang karena praktis (tak repot bawa-bawa), juga sebagai ajang sosialisasi bersama rekan-rekan sekerjanya. Membawa bekal makan juga identik dengan penghematan, tak punya uang alias ngirit, padahal tak selamanya orang yg bawa bekal makan ke kantor adalah orang yg kantongnya tipis.

Ada banyak alasan yg membuat ummi selalu ingin membuatkan bekal untuk abi ke kantor dan kk ke sekolah, diantaranya:

1. Terjamin kesehatannya, karena kita pilih sendiri bahan mentahnya, kita olah sendiri bahannya dengan cara memasak yg sesuai standar kesehatan. (termasuk cara mencuci, minyak goreng atau air yang digunakan, proses memasak, dll)
2. Terjamin gizinya, dengan memasak sendiri kita bisa menentukan bahan-bahan yg akan dimasak mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tubuh.
3. Terhindar dari alergen, jika kita tahu makanan apa yg akan membuat tubuh kita alergi (kalo keluarga kami gak boleh terlalu sering mengkonsumsi protein dari ayam dan telur, bisa-bisa gatelnya keluar), kita bisa tentukan menu masakan setiap harinya.
4. Terhindar dari bahan-bahan tambahan (seperti MSG, pewarna, perasa, pengawet, pemanis buatan, dll).
5. Terhindar dari penyakit-penyakit yg disebabkan karena pola makan yang salah, seperti kolesterol, asam urat, hipertensi, hati, dsb. Dengan membawa bekal sendiri, kita bisa mengatur pola makan kita dengan yg tidak banyak lemak, menghindari lemak jahat, memperbanyak buah dan sayur, dsb.

Sebenarnya masih banyak manfaat dari bawa bekal makan siang sendiri, tapi sepertinya kelima alasan diatas sudah bisa kita jadikan hujjah. Yukk... bawa bekal makan siang sendiri...